Melukis Dengan kaki Karyanya Tembus Pasar Internasional
Muhammad Amanatullah, seorang disibilitas yang berbakat dalam seni melukis menggunakan kakinya, kini menjadi anggota resmi pelukis Internasional (AMFPA) di Swiss.
Pemuda yang akrab disapa Aam ini, mulai menekuni seni melukis sejak dirinya masih duduk di sekolah dasar. Tidak jarang dirinya di dukung oleh pemerintah Kota Surabaya dalam ajang melukis tingkat Nasional.
Karyanya pernah diborong saat pameran. Ada 11 lukisan yang diborong dengan harga general Rp. 14 juta. Ia juga memasarkan lukisannya di berbagai acara pameran, salah satunya di Jatim Fair, melansir kemensos.go.id
Bagi dirinya disibilitas fisik bukanlah halangan untuk terus bergerak maju dan berkembang. Ia juga berpesan kepada seluruh disibilitas dimana saja ketika dirinya diundang dalam acara-acara TV daerah, media swasta untuk terus bergerak maju.
"Motivasi saya ya orang tua saya. Yang menguatkan saya untuk tidak malu dengan kondisi fisik saya. Saya menganggap saya tidak disabilitas, saya normal seperti yang lainnya. Teman-teman ayo bergerak. Harus percaya diri. Kalau kita bergerak, Allah juga akan memberikan apa yang kita minta" ungkapnya.
Kisah inspiratif Muhammad Amanatullah menariknya perhatian pemerintah,Rachmat Koesnadi, Kepala Pusat Integrasi Temanggung Kartini, juga angkat bicara.
"Semua orang perlu mengapresiasi prestasi Masa Aam. Mengikuti arahan Mensos, Tori Lismaharini terus berupaya menghormati perlindungan dan kinerja hak-hak penyandang disabilitas", ungkapnya.
Selain itu, kata Rachmat , Pemerintah akan memberikan tempat bagi Aam untuk menjual hasil karyanya ke Pusat Kreatifitas ATENSI (SKA) milik Kementerian Sosial. “kedepanya saya akan coba menjualkan hasil karyanya lukisannya di SKA, Kemensos,” ujarnya.