Adrianus Taur Membuat Obat Herbal Termotivasi dari Pak Jokowi


Adrianus Taur, guru Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur( NTT), Kabupaten Manggarai Barat, membuat obat herbal di tengah ketakutan warga terhadap pandemi Covid- 19 yang termotivasi dari Pak Jokowi.

Termotivasi dari Pak Jokowi

Adrianus mengungkapkan, inspirasi pembuatan obat herbal ini termotivasi dari Pak Jokowi yang tiap hari meminum jamu dengan bahan dasar semacam gula pasir, daun pandan, serai, jahe merah, kunyit, temu lawak, kayu manis, dikutip dari kompas. com, Rabu ( 01/ 12/ 21).

Dalam pembuatan obat herbal ini, Adrianus bersama istrinya mulai meracik pada bulan Februari 2021. Dikala itu jumlah peradangan Covid- 19 di Indonesia melonjak.

“ Saya juga belajar dari buku serta Google tentang khasiat jamu ini, jadi saya memutuskan buat mengombinasikan toga ini dengan jamu tradisional,” kata Adrianus.

Bahan-bahan diparut jadi tepung. Tepung setelah itu jadi racikan obat yang disantap buat tingkatkan imunitas badan. Buat meramu obat tradisional, dia belajar di salah satu biara di Kota Kupang.

Dengan dorongan istrinya, seseorang petugas kesehatan, Adrianus berhasil meracik jamu.

Dia berkata, awal kali mengombinasikan jamu dengan bermacam tipe tumbuhan obat yang berkembang di kebunnya di Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

“ Seluruh bahan kami parut kemudian dipres. Setelah itu dimasak jadi tepung. Sehabis itu dijual dalam plastik bermacam dimensi,” jelasnya.

Hasil seduhan awal diunggah ke media sosial Facebook serta WhatsApp serta menemukan respon positif dari keluarga serta saudara.

" Keluarga dan kerabat langsung pesan. Sehabis minum, banyak sahabat serta keluarga yang merasakan khasiatnya serta dimohon buat terus dibuat," katanya.

Memandang respon positif yang didapat, Adrianus memandang kesempatan dari obat herbal ini, kala itu Perekonomian keluarganya memburuk tengah pandemi Covid- 19.

“ Kesimpulannya kita peruntukan pekerjaan rumah. Produk jamu ini kita peruntukan pemasukan" ucapnya.

“ Kami jual dengan takaran 100 gr, 500 gr, serta 1. 000 gr per bungkus. Biayanya bermacam- macam cocok dimensi. Puji Tuhan, kami memperoleh jutaan rupiah sebulan. Tidak begitu banyak, namun buat kebutuhan keluarga ini telah lumayan buat penuhi,” lanjutnya.

Adrianus mengungkapkan, dia bersyukur ada 7 penderita Covid- 19 yang sembuh dari meminum produk herbal Sari Toga Komodo ini.

Hal ini mengakibatkan peningkatan permintaan Sari Toga Komodo di beberapa tempat, antara lain Manggarai Timur, Manggarai Barat, Kupang, Denpasar, Surabaya, Jakarta, serta Kalimantan Utara terus mengalami peningkatan.

Dengan permintaan yang terus meningkat, Adrianus bisa menanggulangi permasalahan perekonomian keluarganya, di dikala masa sulit akibat dampak dari pandemi Covid- 19 saat ini. (/fgz)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url